More Goodies @ NackVision M@jeli$ sOCrates <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7640796665781499127\x26blogName\x3dM@jeli$+sOCrates\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://majelissocrates.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://majelissocrates.blogspot.com/\x26vt\x3d-8202504170161411585', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Rabu, 27 Agustus 2008

PROFIL MAJELIS SOCRATES

Oleh : A_dhie Dharm@

Majelis sOcrates lahir dari sebuah
kegelisahan & kontemplasi mendalam di tanggal 21 Mei 2008, tentang realitas kehidupan
mahasiswa STAI atas rapuhnya daya kritis dan
gencarnya hegemoni hedonism yang kian menggerogoti greget intelektual mahasiswa. Diam berarti membiarkan persoalan berlarut tanpa penyelesaian. Kita mesti bergerak maju. Hanya satu kata : Perubahan. Harapan kini telah nampak di hadapan mata, di pundak kaum muda.

“Stagnasi berfikir” menjadi borok yang menggerogoti nalar intelektual mahasiswa dewasa ini, dinamika perdebatan pemikiran semakin terkikis, impuls untuk berfikir kristis hanya sebatas utopia yang tak berujung dan pergumpulan selalu terpolarisasi hal-hal yang sarat akan hedonisme yang senyatanya menjadi kausal dari kerasnya virus hedonisme secara cultural. Al-hasil, kreativitas berfikir terjebak dalam culture hedonisme.

Pilologi kata “Majelis Socrates”, Majelis merupakan tempat manusia bersilatul fikri dan menggagas berbagai ide, pergolakan pemikiran sekaligus sebagi langkah awal pelegitimasian eksistensi kita sebagai agen social of change, karena semuanya hanya sebatas “omong kosong” ketika kita mengklaim bahwa kita sebagai insan akademis yang kritis dan dinamis, namun tidak mampu mentradisikan “kajian” sebagai batu pijakan kita dalam mengembangkan kreativitas dan menyelami samudera kehidupan lewat kerangka pengenalan diri kita, yang sejalan dengan pepatah yang diungkapkan oleh Socrates: "Kenalilah dirimu". Yang senyatanya, berkesinambungan dengan ajaran islam “kenaliliah dirimu maka kau akan mengenali Tuhanmu”.

Berpijak atas dasar ajaran islam dan pepatah Socrates, dan greget intelektual yang memaksa sehingga memunculkan suatu inisiasi untuk membentuk suatu wadah kajian lewat “Majelis Socrates”. Hal yang menarik dalam diri Socrates, disamping dia merupakan salah satu figur tradisi filosofis Barat yang paling penting. Dia pun merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para mahasiswa terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan mendetail.

Dalam “Majelis Socrates“ ini diharapkan mahasiswa mampu mengenali dirinya dengan selalu mengembangkan potensi yang melekat erat dalam jiwanya sebagai kerangka aktualisasi diri. Serta lebih kreatif lewat menulis dan membuat bulletin sebagai curah gagasan atas greget intelektual yang telah di kembangkan.

Berangkat dari suatu komitmen, semoga “Majelis Socrates” ini di ridhoi Allah SWT dan mampu menyejukan kegerahan intelektual secara riil bukan hanya sebatas konsepsi dan wacana belaka.

Wallahu A’lam Bisshawaab….

Jumat, 20 Juni 2008

wOnK Bijak berk@ta

Tegar berdiri diatas kebenaran
Sesungguhnya aku ini memberikan hiburan bagi batinku dengan sedikit permainan, supaya hatiku itu lebih tegar berdiri diatas kebenaran.
[Abu Dardaa' r.a.]

Hukum Sebab Akibat
Segala sesuatu terjadi karena sesuatu alasan. Karena setiap sebab ada akibat dan setiap akibat ada sebab, entah Anda mengetahuinya atau tidak, pasti ada sesuatu sebab atau sebab-sebab khusus. Tidak ada yang kebetulan.
*** Brian Tracy ***

Kita tidak tahu
Kita tidak tahu apakah Allah akan memberi rezeki yang banyak atau sedikit kepada kita. Kita juga tidak tahu kapan kita akan sukses. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan saat ini adalah berusaha untuk mendapatkannya.

Batasan Sukses
Seringkali pikiran kita sendirilah yang membatasi apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita raih. Sementara tindakan kita akan sangat tergantung pikiran kita. Jika pikiran kita membatasi, maka tindakan kita juga terbatas, dan tentu saja sukses kita juga akan kita batasi. Berpikirlah diluar kotak.

Kegagalan atau keberhasilan?
Saat kita berusaha meraih sesuatu kemudian kita tidak bisa meraihnya adalah sebuah kegagalan. Saya tidak mengatakan keberhasilan yang tertunda. Tetapi dibalik kegagalan tersebut ada keberhasilan lain, yaitu kita mengetahui cara meraih sesuatu yang salah, sehingga kita tidak akan mengulang cara tersebut.

Sukses Yang Anda Inginkan
Sukses tiada lain adalah tercapainya apa yang kita inginkan. Jika ingin sukses besar maka kita harus memiliki keinginan besar. Lalu, apa keinginan besar Anda? Jika Anda masih bingung menjawabnya, mengapa Anda masih berharap sukses besar?

Mutiara Hati "Kahlil Gibran "

Syukur ~ Khalil Gibran
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awanMensyukuri hari baru penuh sinar kecintaanIstirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cintaPulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dadaKemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubariDan sebuah nyanyian kesyukuran terpahat di bibir senyuman~ Kahlil Gibran ~
Jalan Cinta - Khalil Gibran

Untuk anak-anakku,Yang sedang bertanya-tanyaTentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauhBerharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinyaAnak-anakku,yang sedang mencari keyakinan jiwaTerhadap jiwa lain yang menjadi pasangan jiwanyaAnak-anakku,Yang sedang gelisahMenjalani hidup yang penuh ketidakpastianDan godaan-godaan yang memberatkanAnak-anakku,Yang semakin dewasaDan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupanAku berdoa untuk kalianYa Allah,Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada merekaJiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasaBersihkanlah jiwa merekaMasukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMuAnakku,Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaanKarena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukanOleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupanDan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuatDengan tatapannya yang tajamAda yang tersentak dari dalam dadamuEngkau sering menyendiri duduk dalam gelapbersenandung nyanyian kasmaranDan tersenyum entah untuk siapaNampaknya engkau tengah mabuk kepayangmemahat langit dengan angan-anganmengukir malam dengan bayang-bayangJangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenungMalam yang engkau sapa lewat tanpa jawabBersikaplah jujur dan terbukaTumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergeloraBarangkali takdir tengah bicaraTelah datang seorang lelaki diperuntukkan buatmuDan pandangan matanya memang khusus buatmuMengapa engkau harus sembunyi dari kenyataanCinta kasih sejati kadang datang tak terdugaBergegaslah bangun dari mimpiAtau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggamAnggap saja takdir tengah bicaraIa datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmuEngkau akan segera menyadariKeadaannya tidaklah jauh berbedaTakdir tengah bicara kepadanyaAda yang tersentak dari dalam dadanyaSejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembutDan tatapanmu yang sejukIa mengasingkan diri dari keriuhanMerenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanyaBermalam-malam lewat tanpa jawabBerharap-harap ia bertemu lagi denganmuMenyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemaraDan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahanIa menyematkan kembang di rambut telinga kananmuLalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tibaEngkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknyaTetapi ia hanya duduk terdiamEngkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harapIa berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamuAngin dan daunan dan waktu bercanda menungguTetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alamYang mengabarkan harapanmu terhadapnyaDan mengabarkan hasratnya terhadapmuKeraguanlah yang menyelimuti langkahmuEngkau ragu keliru memahami pandangan matanyaKetakutanlah yang menyelubungi langkahnyaIa takut menemui kenyataanmu yang berbedaWaktu berlalu dan engkau dan dia berlaluSejak ia berlalu dari hadapanmuSepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnyaSejak engkau berlalu dari hadapannyaDi dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmuEngkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagiKanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dadaKanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya ataudibencinyaDan disampaikannya dengan tanpa bebanSedang engkau menyembunyikan darinyaPerasaanmu yang bergeloraDan dia menyembunyikan darimuHasratnya yang membaraKedua-duanya bersembunyi dibalik harga diriMengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwaYang disatukan Tangan Gaib dalam cintaAnugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinyaPabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannyaMeski dibalik sayapnya yang anggunTersimpan pedang tajam melukaimuYakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan diaDalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnyaApabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanyaMaka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukanBetapapun engkau tidak menginginkanAtau dia tidak menghendakiApabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu danjiwanyaMaka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkanBetapapun engkau ingin menemukannyaAtau dia ingin menemukanmuSesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan ataudipisahkanNampaknya kegelisahanmu dan hasratnyaHendak dipertemukan olehNya dalam cintaSehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannyaDan ruang sering menempatkannya di dekatmuLalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicaraDan mendekatkan jiwamu dengan jiwanyaSampai tiba waktu yang engkau dan dia tungguBenih yang dianugerahkan untukmu dan untuknyaTelah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnyaKalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setiaSepasang kekasih saling menumpahkan perasaanMengikat waktu dengan memadu rinduSaling bercerita tentang kegembiraanSaling bercerita tentang kesedihanSaling membagi tentang harapan dan bebanMemupuk pohon cinta dengan terbukaKepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyiMemberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukunganMeminta dengan lembut pembelaan dan perlindunganMemberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiranSepasang kekasih saling menjaga dan memeliharaKarena ada kalanya di tengah waktuDatang masa-masa yang mengganggu dan membingungkanMenjadi masalah dan kemarahanLalu seperti kanak-kanak kalian saling membenciTentang keadaannya yang tidak engkau inginkanTentang keadaanmu yang tidak dia inginkanLalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiamTentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmuTentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannyaAnugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalianMembawamu kembali mendekat kepadanyaMembawanya kembali mendekat kepadamuLalu kalian saling berceritaTentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasihLalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalianikrarkanDi sepanjang perjalanan selalu datang kabutMengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidupKekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapatmembersihkannyaMaka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diriSepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaanSepasang kekasih memohon limpahan kasih sayangPohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasaAkarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokohDaunnya semakin rimbun meneduhiPohon dewasa yang siap berbunga dan berbuahDalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baruTentang tujuan dan harapan pohon cintaAkankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnyaEngkau menjadi putik benih bagi hidup baruDan dia menjadi sari menghidupkan benihDalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baruTentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannyaAkankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnyaAkankah dia menikmatinya bermusim-musimMalam-malam berlalu tanpa jawabKegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diamEngkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmuyang baruDia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baruKedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujianMenghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujurBermalam-malam berlalu dengan doaEngkau dan dia berdoaYa Allah,Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatikuTunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benarPilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baikSampai tiba waktunyaEngkau dan dia dikuatkanSaling membuka dan bercerita tentang hal yang samaDan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnyaKalian saling memantapkan harapan dan tujuanKalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidupKalian saling setuju hidup bersekutuMaka atas KehendakNYa kalian dipersatukanAtas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayangBerjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikanSaling melindungi dan mendukung dalam kehidupanDan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakanBegitulah kalian menjalani hidup bersekutuBulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenanganMemadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahanSeolah-olah hanya kalian berdua yang ada di duniaLalu waktu berjalan semakin panjangDan hidup menjadi semakin nyataKeriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnyaEngkau mengandung anakmu yang pertamaLalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmuEngkau dan dia merasakan ikatan yang batinSuamimu bergembira dan menjadi semakin dewasaSembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmuDengan susah payah yang bertumpukAda kalanya engkau menyimpan marah dan kesalAda kalanya engkau begitu gembira dan bahagiaPenuh syukur dan doa kepadaNyaKetika tiba saatnyaBeban kandungan semakin memuncakPunggungmu semakin berat dan payahPinggangmu semakin pegal dan sulit bernapasAnakmu mengabarkan waktunya semakin dekatDan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan beratAntara rasa hidup dan mati yang menyakitkanSuamimu menjagamu dan menguatkanmuKetika suara tangis bayi terdengarManusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamuDan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggiMemeluk bayi basah begitu merahJiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunyaUdara seperti penuh malaikat-malaikat suciMenyambut dengan doa kehadiran anakmuMembisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari TuhanHidupmu menjadi begitu berharga dan muliaDan mendapat tempat istimewa di surgaNyaEngkau menjadi ibuSuamimu menjadi bapakEngkaupun mengasuh dan memeliharanyaDengan kasih sayang yang berlimpahJiwamu terikat dengan jiwanyaAir susu yang engkau minumkan kepadanyaMenjadi air jiwa bagi anakmuDan kebahagiaannya meminum air susumuMenjadi tali yang tidak pernah putus bagimuKemanapun engkau bepergianYang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnyaMaka bila tiba waktu pulangEngkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumahDi halaman engkau dengar tangisnyaIa mencium aroma tubuhmu lewat anginHatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal didadamuAir susumu menetes karenanyaTidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnyaDisambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungilDan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datangDiusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat diwajahnyaSeolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmuMatanya semakin berbinarMendapati air susumu yang segar dan menyehatkanDan hatimu semakin bersinarKebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaanEngkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalaniMenungguinya bermalam-malam tanpa tidurKetika merengek ia basah oleh ompol atau kotoranKetika menangis ia tengah malam haus atau laparWaktu terus berjalanEngkau melihat anakmu tumbuh berkembangBelajar berguling dan menengkurapkan tubuhnyaBelajar merangkak dan berjalanDan mengucapkan kata-katanya yang pertamaEngkau mengajarinya memanggilmu ibuDan memanggil suamimu bapakEngkau mengajarinya tentang alamApi itu panas es itu dinginObat itu menyembuhkan racun itu mematikanEngkau mengajarinya makan dan memakai bajuMenyisirkan rambutnyaSambil bersenandung lagu kesukaannyaDan menggumam betapa eloknya anakmuKesukaanmu kepadanya bertambah-tambahIkatanmu terhadapnya semakin kuatnyaSedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisauEngkau begitu khawatirnyaSeolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiriDan kulitmulah yang tersayat atau lukaBegitu sayangnya engkau kepadanyaSehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marahYang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinyaMembuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanyaDengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkanEngkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasaDan menghadapi hidup dengan jalannya sendiriEngkau semakin kesulitan menghadapinyaSeolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmuDan engkau tidak lagi mengerti keinginannyaIa hidup dengan teman-temannya sendiriBerbicara sedikit denganmu dan dengan suamimuIa seolah-olah semakin jauhEngkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubahRasa cintamu kepadanya begitu inginMengikatnya dalam rengkuhanmuMengamankannya dalam dekapanmuMenggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecilSedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu inginMembebaskannya melakukan pencarianMendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannyaMelepaskannya untuk hidup dalam masanyaSampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasaDan memahami duniamu dengan lebih leluasaDan engkau memahami dunianya dengan lebih legaPercaya dan ikhlas tentangnyaYakin karena engkau telah membimbingnya dengan benarMaka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujudYa, Allah,Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benarDekatkanlah ia kepada jalanMuBimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah iaBerikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuatTabahkanlah ia menghadapi hidupDan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanyaYa Allah,Kami berserah diri kepadaMuTiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnyaSeperti engkau ketika mudaEngkau begitu ingin melihat kekasihnyaDililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamuTidak lagi seperti dahuluIa lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamuDan ketika bersamamuIa lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmuEngkau merasa akan tiba waktunyaDan ketika anakmu menikahi kekasihnyaWaktu pun tibaEngkau berpisah dengannyaAnakmu menjalani hidup sendiriMendiami rumahnya sendiriBersama dengan istrinya seperti engkau dahuluDan hidupmu seolah-olah kesepianWaktu terus berputarDan kalian berdua menjadi begitu tuaRambut memutih dan tubuh melemahKenangan berjalan satu-satu di depan mataEngkau menjadi memiliki kesadaran dan memahamiHidup ini bisa begitu mudah atau rumitTergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninyaSekarang engkau telah tua sehingga engkau melihatApa yang dahulunya engkau anggapSebagai kerumitan dan kesulitan yang besarTernyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah sajaTernyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidupEngkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidupEngkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlasMenerima waktu yang semakin habisTubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipanAnak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatanganBerdoa dan memohonkan ampun di samping dipanMengantarkanmu memenuhi waktu terakhirSampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenangAnak-anakmu bahagiaMelihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhirMenandakan keberhasilanmu menjalani hidupMereka mendoakanHidupmu lebih bahagia dan tenangDi alam yang lebih kekalMereka bangga terhadapmu.~ Kahlil Gibran ~

Kami Dan Kalian - Khalil Gibran
Kalian tinggal dalam rumah kebodohan, karenadalam rumah iniTiada cermin kaca buat memandang jiwa.Kami menghela nafas panjang, danDari keluhan iniTerbitlah bisikan bunga-bunga dan gemerisikDaunanDan bisikan anak sungai ..Kami hiba akan kekerdilanmu setara kebencianKalianAkan Kejayaan kami; antara rasa hiba kami danKebencian kalian, sang waktu berhenti tertahan.Kami mnenghampirimu sebagai teman, tapi kalianmenyerang kami sebagai musuh; antarapersahabatanKami dan permusuhan kalian, terbentang jurangdalamYang dialiri darah dan airmata.~ Kahlil Gibran ~

Bukit-bukit di negeriku kini tenggelamOleh darah dan air mataApa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?Untuk masyarakatnya yang sengsara?Apa pula gunanya keluh-kesahSeorang penyair yang sedang tidak di rumah?Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,Aku akan berkata “Mati dalam perjuanganLebih mulia dari hidup dalam penindasan”Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontakKematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,Dan penderitaan adalah tanah air merekaIngatlah saudaraku,Bahawa syiling yang kau jatuhkanKe telapak tangan yang menghulur di hadapanmu,Adalah satu-satunya jambatan yang menghubungkanKekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan.~ Kahlil Gibran ~

Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya dan aku kemudian bertanya, “Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?’ Dan sungai itu menjawab, ‘Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka memperalatkanku bagai pembersih sampah, meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk.”Dan aku mendengar burung-burung menangis, dan aku bertanya, “Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?”Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku, dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata, “Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya. Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain, sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia. Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.”Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota. Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri, ‘Mengapa Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?’
~ Kahlil Gibran ~

Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal Cinta.Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang ke arah kumpulan manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang dia berkata:Pabila cinta menggamitmu, ikutlah iaWalaupun jalan-jalannya sukar dan curamPabila ia mengepakkan sayapnya,Engkau serahkanlah dirimu kepadanyaWalaupun pedang yang tersisip pada sayapnya akan melukakan kamu.Pabila ia berkata-kataEngkau percayalah kepadanyawalaupun suaranya akan menghancurkan mimpimuseperti angin utara yang memusnahkan taman-tamankerana sekalipun cinta memahkotakan kamuIa juga akan mengorbankan kamuwalaupun ia menyuburkan dahan-dahanmuia juga mematahkan ranting-rantingmuwalaupun ia memanjat dahanmu yang tinggidan mengusap ranting-rantingmu yang gementardalam remang cahaya matahariia juga turun ke akar-akarmudan menggoncangkannya dari perut bumiSeperti seberkas jagungia akan mengumpulmu untuk dirinyamembantingkanmu sehingga engkau bogelmengayakkanmu sehingga terpisah kamu dari kulitmumengisarkanmu sehingga engkau menjadi putih bersihmengulimu agar kamu mudah dibentukdan selepas itu membakarmu di atas bara apiagar kamu menjadi sebuku roti yang diberkatiuntuk hidangan kenduri Tuhanmu yang suciSemua ini akan cinta lakukan kepadamusupaya engkau memahami rahsia hatinyadan dengan itu menjadi wangi-wangian kehidupantetapi seandainya di dalam ketakutanmuengkau hanya mencari kedamaian dan nikmat cintamaka lebih baiklah engkau membalut dirimuyang bogel itudan beredarlah dari laman cinta yang penuh gelorake dunia gersang yang tidak bermusimdi sana engkau akan ketawatetapi bukan tawamudan engkau akan menangistetapi bukan dengan air matamuCinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinyadan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinyacinta tidak mengawal sesiapadan cinta tidak boleh dikawal sesiapakerana cinta lengkap dengan sendirinyaDan pabila engkau bercintaengkau tidak seharusnya berkata“kejadian adalah hatiku,” sebaliknya berkatalah:“aku adalah kejadian”Dan janganlah engkau berfikirengkau boleh menentukan arus cintakerana seandainya cinta memberkatimuia akan menentukan arah perjalananmuCinta tiada nafsu melainkan dirinyatetapi seandainya kamu bercintadan ada nafsu pada cintamu itumaka biarlah yang berikut ini menjadi nafsumu;menjadi air batu yang cairmembentuk anak-anak sungaiyang menyanyikan melodi cintapada malam yang gelap gelitauntuk mengenal betapa pedihnya kemesraanuntuk merasa luka kerana engkau kini mengenali cintadan rela serta gembiramelihat darah dari lukanyauntuk bangun pada waktu fajar dengan hati yang legadan bersyukur untuk satu hari lagi yang terisi cintauntuk beristirehat ketika matahari remanguntuk mengingati kemanisan cinta yang tidak terperiuntuk kembali ke rumahmu ketika air matidengan rasa kesyukuran di dalam hatidan dalam tidurmu berdoalah untuk kekasihmuyang bersemadi di dalam hatimudengan lagu kesyukuran pada bibirmu(Dari ‘Sang Nabi’)
~ Kahlil Gibran ~

Mereka berkata tentang serigala dan tikusMinum di sungai yang samaDi mana singa melepas dahagaMereka berkata tentang helang dan heringMenjunam paruhnya ke dalam bangkai yg samaDan berdamai - di antara satu sama lain,Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati ituOh Cinta, yang tangan lembutnyamengekang keinginankuMeluapkan rasa lapar dan dahagaakan maruah dan kebanggaan,Jangan biarkan nafsu kuat terus mengganggukuMemakan roti dan meminum anggurMenggoda diriku yang lemah iniBiarkan rasa lapar menggigitku,Biarkan rasa haus membakarku,Biarkan aku mati dan binasa,Sebelum kuangkat tangankuUntuk cangkir yang tidak kau isi,Dan mangkuk yang tidak kau berkati(Dari ‘The Forerunner))~ Kahlil Gibran ~

Kelmarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ tentang misteri dan kesucian cinta.Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya rapuh wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah, aku mewarisinya dari Manusia Pertama.”Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri. Dengan suara bagai menyanyi dia berkata, “Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku, yang rnenghubungkan masa sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang.’Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan sambil mendesah, dia berkata, ‘Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya.’Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan dengan tersenyum dia berkata, “Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat, membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian di depan matahari di siang hari.’Setelah itu seorang lelaki menghampiri. Bajunya hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut, dia berkata, “Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula dari hujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.’Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan dengan bahagia berkata, ‘Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita. Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti para dewa melihatnya.’Seorang bermata buta menghampiri, sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil menangis, ‘Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang bergema di lembah-lembah.’Seorang pemuda, dengan membawa sebuah gitar menghampiri dan menyanyi, ‘Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran.’Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya bengkok bagai potongan-potongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar, dia berkata, “Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian makam, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.’Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan sambil tertawa dia berkata, “Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta.”Waktu terus berjalan. Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya.
~ Kahlil Gibran ~
Waktu - Khalil Gibran

Dan seorang pakar astronomi berkata, “Guru, bagaimanakah perihal Waktu?”Dan dia menjawab:Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.Suatu ketika kau ingin membuat anak sungai, di mana atas tebingnya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesedaran akan kehidupan nan abadi,Dan mengetahui bahawa semalam hanyalah kenangan utk hari ini dan esok adalah harapan dan impian utk hari ini.Dan yang menyanyi dan merenung dari dalam jiwa, sentiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.Siapa di antara kalian yang tidak merasa bahawa daya mencintainya tiada batasnya?Dan siapa pula yang tidak merasa bahawa cinta sejati, walau tiada batas, terkandung di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari fikiran cinta ke fikiran cinta, pun bukan dari tindakan cinta ke tindakan cinta yang lain?Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbahagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam fikiranmu baru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkumi semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.~ Kahlil Gibran ~.

PERENGGAN 12Seorang ahli hukum menyusul bertanya;Dan bagaimana tentang undang-undang kita?Dijawabnya;Kalian senang meletakkan perundangan,namun lebih senang lagi melakukan perlanggaran,Bagaikan kanak-kanak yang asyik bermain di tepi pantai,yang penuh kesungguhan menyusun pasir jadi menara,kemudian menghancurkannya sendiri,sambil gelak tertawa ria.Tapi,selama kau sedang sibuk menyusun menara pasirmu,sang laut menghantarkan lebih banyak lagi pasir ke tepi,Dan pada ketika kau menghancurkan menara buatanmu,sang laut pun turut tertawa bersamamu.Sesungguhnya,samudera sentiasa ikut tertawa,bersama mereka yang tanpa dosa.Tapi bagaimanakah mereka,yang menganggap kehidupan bukan sebagai samudera,dan melihat undang-undang buatannya sendiri,bukan ibarat menara pasir?Merekalah yang memandang kehidupan,laksana sebungkal batu karang,dan undang-undang menjadi pahatnya,untuk memberinya bentuk ukiran,menurut selera manusia,sesuai hasrat kemahuan.Bagaimana dia,si tempang yang membenci para penari?Bagaimana pula kerbau yang menyukai bebannya,dam mencemuh kijang,menamakannya haiwan liar tiada guna?Lalu betapa ular tua,yang tak dapat lagi menukar kulitnya,dan kerana itu menyebut ular lain sebagai telanjang,tak kenal susila?Ada lagi dia,yang pagi- pagi mendatangi pesta,suatu keramaian perkahwinan,kemudian setelah kenyang perutnya,dengan badan keletihan,meninggalkan keramaian dengan umpatan,menyatakan semua pesta sebagai suatu kesalahan,dan semua terlibat melakukan kesalahan belaka.Apalah yang kukatakan tentang mereka,kecuali bahawa memang mereka berdiri di bawah sinar mentari,namun berpaling wajah, dan punggung mereka membelakangi?Mereka hanya melihat bayangannya sendiri,dan bayangan itulah menjadi undang-undangnya.Apakah erti sang suria bagi mereka,selain sebuah pelempar bayangan?Dan apakah kepatuhan hukum baginya,selain terbongkok dan melata di atas tanah,mencari dan menyelusuri bayangan sendiri?Tapi kau,yang berjalan menghadapkan wajah ke arah mentari,bayangan apa di atas tanah,yang dapat menahanmu?Kau yang mengembara di atas angin,kincir mana yang mampu memerintahkan arah perjalananmu,hukum mana yang mengikatmu,bila kau patahkan pikulanmu,tanpa memukulnya pada pintu penjara orang lain?Hukum apa yang kau takuti,jikalau kau menari-nari,tanpa kakimu tersadung belenggu orang lain?Dan siapakah dia yang menuntutmu,bila kau mencampakkan pakaianmu,tanpa melemparkannya di jalan orang lain?Rakyat Orphalese,kalian mungkin mampu memukul gendang,dan kalian dapat melonggarkan tali kecapi,namun katakan,siapakah yang dapat menghalangi,burung pipit untuk menyanyi.PERENGGAN 13Seorang ahli pidato maju ke depan;bertanyakan masalah kebebasan.Dia mendapat jawapan;Telah kusaksikan,di gerbang kota maupun dekat tungku perapian,dikau bertekuk lutut memuja Sang Kebebasan.Laksana hamba budak merendahkan diri di depan sang tuan,si zalim yang disanjung puja,walaupun dia hendak menikam.Ya, sampai pun di relung-relung candi,dan keteduhan pusat kota,kulihat yang paling bebas pun diantara kalian,mengendong kebebasannya laksana pikulan,mengenakannya seperti besi pembelenggu tangan.Hatiku menitikkan darah dalam dada,kerana kutahu,bahawa kau hanya dapat bebas sepenuhnya,pabila kau dapat menyedari;bahawa keinginan untuk kebebasan pun,merupakan sebentuk belenggu jiwamu.Hanya jikalau kau pada akhirnya,berhenti bicara tentang Kebebasan,sebagai suatu tujuan dan sebuah hasil perbincangan,maka kau akan bebas,bila hari-hari tiada kosong dari beban fikiran,dan malam-malammu tiada sepi dari kekurangan dan kesedihan.Bahkan justeru Kebebasanmu berada dalam rangkuman beban hidup ini,tetapi yang berhasil engkau atasi,dan jaya kau tegak menjulang tinggi,sempurna, terlepas segala tali-temali.Dan bagaimana kau kan bangkit,mengatasi hari dan malammu,pabila kau tak mematahkan belenggu ikatan,yang di pagi pengalamanmu,telah engkau kaitkan pada ketinggian tengah harimu?Sesungguhnyalah,apa yang kau namai Kebebasan,tak lain dari mata terkuat diantara mata rantai belenggumu,walau kilaunya gemerlap cemerlang di sinar suria,serta menyilaukan pandang matamu.Dan sedarkah engkau,apa yang akan kau lepaskan itu?tiada lain adalah cebisan dari dirimu,jikalau kau hendak mencapai kebebasan yang kau rindu.Pabila yang akan kau buang itu,suatu hukum yang tak adil,akuilah bahwa dia telah kau tulis dengan tanganmu sendiri,serta kau pahatkan diatas permukaan keningmu.Mustahil kau akan menghapusnya,dengan hanya membakar kitab-kitab hukummu,tak mungkin pula dengan cara membasuh kening para hakimmu,walau air seluruh lautan kaucurahkan untuk itu.Pabila seorang zalim yang hendak kau tumbangkan,usahakanlah dahulu,agar kursi tahtanya yang kau tegakkan di hatimu,kau cabut akarnya sebelum itu.Sebab bagaimanakah seorang zalim,dapat memerintah orang bebas dan punya harga diri,jika bukan engkau sendiri membiarkannya,menodai kebebasan yang kaujunjung tinggi,mencorengkan arang pada harkat martabat kemanusiaanmu peribadi?Pabila suatu beban kesusahan yang hendak kautanggalkan,maka ingatlah bahwa beban itu telah pernah menjadi pilihanmu,bukannya telah dipaksakan diatas pundakmu.Bilamana ketakutan yang ingin kau hilangkan,maka perasaan ngeri itu bersarang di hatimu,bukannya berada pada dia yang kau takuti.Sebenarnyalah, segalanya itu bergetar dalam diri,dalam rangkulan setengah terkatup, yang abadi;antara;yang kauinginkan dan yang kau takuti,yang memuakkan dan yang kausanjung puji,yang kaukejar-kejar dan yang hendak kau tinggal pergi.Kesemuanya itu hadir dalam dirimu selalu,bagaikan Sinar dan Bayangan,dalam pasangan-pasangan,yang lestari berpelukan.Dan pabila sang bayangan menjadi kabur, melenyap hilang,maka sinar yang tinggal, wujudlah bayangan baru,bagi sinar yang lain;demikianlah selalu.Seperti itulah pekerti Kebebasan,pabila ia kehilangan pengikatnya yang lama,maka ia sendirilah menjadi pengikat baru,bagi Kebebasan yang lebih agung,sentiasa.~ Kahlil Gibran ~

Berpasangan engkau telah diciptakanDan selamanya engkau akan berpasanganBergandingan tanganlah dikauHingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyalaDalam ikatan agung menyatu kalianSaling menataplah dalam keharmonianDan bukanlah hanya saling menatap ke depanTapi bagaimana melangkah ke tujuan semulaBerpasangan engkau dalam mengurai kebersamaanKerana tidak ada yang benar-benar mampu hidup bersendirianBahkan keindahan syurga tak mampu menghapus kesepian AdamBerpasangan engkau dalam menghimpun rahmat Tuhan Ya, bahkan bersama pula dalam menikmatinyaKerana alam dan kurniaan TuhanTerlampau luas untuk dinikmati sendirianBersamalah engkau dalam setiap keadaanKerana kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangisBagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari,bagi mereka yang mencubaDan bagi mereka yang mampu memahami erti hidup bersamaKerana mereka itulah yang menghargai pentingnyaorang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan merekaBersamalah dikau sampai sayap-sayap sang maut meliputimuYa, bahkan bersama pula kalian dalam musim sunyiNamun biarkan ada ruang antara kebersamaan ituTempat angin syurga menari-nari diantara bahtera sakinahmuBerkasih-kasihlah, namun jangan membelenggu cintaBiarkan cinta mengalir dalam setiap titisan darahBagai mata air kehidupanYang gemerciknya senantiasa menghidupi pantai kedua jiwaSaling isilah minumanmu tapi jangan minum dari satu pialaSaling kongsilah rotimu tapi jangan makan dari pinggan yang sama..Menyanyilah dan menarilah bersama dalam suka dan dukaHanya biarkan masing-masing menghayati waktu sendirinyaKerana dawai-dawai biola, masing-masing punya kehidupan sendiriWalau lagu yang sama sedang menggetarkannyaSebab itulah simfoni kehidupanBerikan hatimu namun jangan saling menguasainyaJika tidak, kalian hanya mencintai pantulan diri sendiriYang kalian temukan dalam diaDan lagi, hanya tangan kehidupan yang akan mampu merangkulnyaTegaklah berjajar namun jangan terlampau dekatBukankah tiang-tiang candi tidak dibina terlalu rapat?Dan pohon jati serta pohon cemaraTidak tumbuh dalam bayangan masing-masing?~ Kahlil Gibran ~

Sahabatku yang papa, jika engkau mengetahui, bahawa Kemiskinan yang membuatmu sengsara itu mampu menjelaskan pengetahuan tentang Keadilan dan pengertian tentang Kehidupan, maka engkau pasti berpuas hati dengan nasibmu.Kusebut pengetahuan tentang Keadilan : Kerana orang kaya terlalu sibuk mengumpul harta utk mencari pengetahuan. Dan kusebut pengertian tentang Kehidupan : Kerana orang yang kuat terlalu berhasrat mengejar kekuatan dan keagungan bagi menempuh jalan kebenaran.Bergembiralah, sahabatku yang papa, kerana engkau merupakan penyambung lidah Keadilan dan Kitab tentang Kehidupan. Tenanglah, kerana engkau merupakan sumber kebajikan bagi mereka yang memerintah terhadapmu, dan tiang kejujuran bagi mereka yang membimbingmu.Jika engkau menyedari, sahabatku yang papa, bahawa malang yang menimpamu dalam hidup merupakan kekuatan yang menerangi hatimu, dan membangkitkan jiwamu dari ceruk ejekan ke singgahsana kehormatan, maka engkau akan merasa berpuas hati kerana pengalamanmu, dan engkau akan memandangnya sebagai pembimbing, serta membuatmu bijaksana.Kehidupan ialah suatu rantai yang tersusun oleh banyak mata rantai yang berlainan. Duka merupakan salah satu mata rantai emas antara penyerahan terhadap masa kini dan harapan masa depan. Antara tidur dan jaga, di luar fajar merekah.Sahabatku yang papa, Kemiskinan menyalakan api keagungan jiwa, sedangkan kemewahan memperlihatkan keburukannya. Duka melembutkan perasaan, dan Suka mengubati hati yang luka. Bila Duka dan kemelaratan dihilangkan, jiwa manusia akan menjadi batu tulis yang kosong, hanya memperlihatkan kemewahan dan kerakusan.Ingatlah, bahawa keimanan itu adalah peribadi sejati Manusia. Tidak dapat ditukar dengan emas; tidak dapat dikumpul seperti harta kekayaan. Mereka yang mewah sering meminggirkan keimananan, dan mendakap erat emasnya.Orang muda sekarang jangan sampai meninggalkan Keimananmu, dan hanya mengejar kepuasan diri dan kesenangan semata. Orang-orang papa yang kusayangi, saat bersama isteri dan anak sekembalinya dari ladang merupakan waktu yang paling mesra bagi keluarga, sebagai lambang kebahagiaan bagi takdir angkatan yang akan datang. Tapi hidup orang yang senang bermewah-mewahan dan mengumpul emas, pada hakikatnya seperti hidup cacing di dalam kuburan. Itu menandakan ketakutan.Air mata yang kutangiskan, wahai sahabatku yang papa, lebih murni daripada tawa ria orang yang ingin melupakannya, dan lebih manis daripada ejekan seorang pencemuh. Air mata ini membersihkan hati dan kuman benci, dan mengajar manusia ikut merasakan pedihnya hati yang patah.Benih yang kautaburkan bagi si kaya, dan akan kau tuai nanti, akan kembali pada sumbernya, sesuai dengan Hukum Alam. Dan dukacita yang kausandang, akan dikembalikan menjadi sukacita oleh kehendak Syurga. Dan angkatan mendatang akan mempelajari Dukacita dan Kemelaratan sebagai pelajaran tentang Kasih Sayang dan Persamaan.(Dari ‘Suara Sang Guru’)
~ Kahlil Gibran ~

Ciuman Pertama - Khalil Gibran

Itulah tegukan pertama dari cawan yang telah diisi oleh para dewa dari air pancuran cinta.Itulah batas antara kebimbangan yang menghiburkan dan menyedihkan hati dengan takdir yang mengisinya dengan kebahagiaan.Itulah baris pembuka dari suatu puisi kehidupan , bab pertama dari suatu novel tentang manusia.Itulah tali yang menghubungkan pengasingan masa lalu dengan kejayaan masa depan.Ciuman pertama menyatukan keheningan perasaan-perasaan dengan nyanyian- nyanyiannya.Itulah satu kata yang diucapkan oleh sepasang bibir yang menyatukan hati sebagaisinggahsana, cinta sebagai raja, kesetiaan sebagai mahkota.Itulah sentuhan lembut yang mengungkapkan bagaimana jari-jemari angin mencumbui mulut bunga mawar, mempesonakan desah nafas kenikmatan panjang dan rintihan manis nan lirih.Itulah permulaan getaran-getaran yang memisahkan kekasih dari dunia ruang dan matra dan membawa mereka kepada ilham dan impian-impian.Ia memadukan taman bunga berbentuk bintang-bintang dengan bunga buah delima, menyatukan dua aroma untuk melahirkan jiwa ketiga.Jika pandangan pertama adalah seperti benih yang ditaburkan para dewa di ladang hati manusia, maka ciuman pertama mengungkapkan bunga pertama yang mekar pada ranting pohon cabang pertama kehidupan.
~ Kahlil Gibran ~

Nasihat Jiwaku - Khalil Gibran

Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agarmencintai semua orang yang membenciku,Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadakubahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai,tetapi juga orang yang dicintai.Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada disebalik bentuk dan warna.Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibirHingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhanyang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga, dan yang tak pernah dapat dilihat mata.Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa; Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa muliakerana pujian.Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;Tapi sekarang aku belajar;Bahawa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.Jiwaku menasihatiku dan meyakinkankuBahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendahberbanding raksasa.Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam pemberontakan.Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,Bahawa laguku tidak diciptakan dalam diriku;Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,Aku bukanlah pemain kecapi.Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini: “Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;Tapi kini aku terdidik perkara ini : Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat,serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza di antara kita.Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
~ Kahlil Gibran ~

Kehidupan - Khalil Gibran

Engkau dibisiki bahawa hidup adalah kegelapanDan dengan penuh ketakutanEngkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamupenuh kebimbanganKuwartakan padamu bahawa hidupadalah kegelapanjika tidak diselimuti oleh kehendakDan segala kehendak akan buta bila tidak diselimuti pengetahuanDan segala macam pengetahuan akan kosongbila tidak diiringi kerjaDan segala kerja hanyalah kehampaankecuali disertai cintaMaka bila engkau bekerja dengan cintaEngkau sesungguhnya tengahmenambatkan dirimuDengan wujudnya kamu, wujud manusia lainDan wujud Tuhan.~ Kahlil Gibran ~


Lagu Ombak ~ Khalil Gibran

Pantai yang perkasa adalah kekasihku,Dan aku adalah kekasihnya,Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,Namun kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.Kupergi padanya dengan cepatLalu berpisah dengan berat hati.Membisikkan selamat tinggal berulang kali.Aku segera bergerak diam-diamDari balik kebiruan cakerawalaUntuk mengayunkan sinar keperakan buihkuKe pangkuan keemasan pasirnyaDan kami berpadu dalam adunan terindah.Aku lepaskan kehausannyaDan nafasku memenuhi segenap relung hatinyaDia melembutkankan suaraku dan mereda gelora di dada.Kala fajar tiba, kuucapkan prinsip cintadi telinganya, dan dia memelukku penuh dambaDi terik siang kunyanyikan dia lagu harapanDiiringi kucupan-kucupan kasih sayangGerakku pantas diwarnai kebimbanganSedangkan dia tetap sabar dan tenang.Dadanya yang bidang meneduhkan kegelisahanKala air pasang kami saling memelukKala surut aku berlutut menjamah kakinyaMemanjatkan doaSeribu sayang, aku selalu berjaga sendiriMenyusut kekuatanku.Tetapi aku pemuja cinta,Dan kebenaran cinta itu sendiri perkasaMungkin kelelahan akan menimpaku,Namun tiada aku bakal binasa.~ Kahlil Gibran ~

Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.Dan dia menjawab:Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.~ Kahlil Gibran ~

BANGUNLAH, Cintaku. Bangun! Kerana jiwaku mengalu-alumu dari dasar laut, dan menawarkan padamu sayap-sayap di atas gelombang yang mengamukBangunlah, kerana sunyi telah menghentikan derap kaki kuda dan langkah para pejalan kaki.Rasa kantuk telah memeluk roh setiap laki-laki, sementara aku terbangun sendiri, rasa rindu membukakan kertas surat tidurku.Cinta membawaku dekat denganmu, namun kebimbangan melemparkan diriku menjauh darimu.Aku telah membuang bukuku, kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan tempat tidurku, Cintaku, kerana takut pada hantu lupa yang berada di balik selimut.Aku telah membuang bukuku, kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan halaman buku yang kosong di depan mataku!Bangun, bangunlah, Cintaku dan dengar diriku!Aku mendengarkanmu, Cintaku! Aku mendengar panggilanmu dari lautan lepas dan merasakan lembutnya sentuhan sayapmu. Aku telah jauh dari ranjangku, beranjak ke tanah lapang, hingga embun membasahi kaki dan bajuku. Di sinilah aku berdiri, dibawah bunga-bunga pohon badam, memenuhi panggilan jiwamu.Bicaralah padaku, Cintaku, dan biarkan nafasmu menghirup angin gunung yang datang padaku dari lembah-lembah Lebanon. Bicaralah. Tak ada yang akan mendengar selain diriku. Malam telah melarutkan semua manusia ditempat tidurnya.Syurga telah menyulam cahaya rembulan dan menghamparkannya ke seluruh daratan Lebanon, Cintaku.Syurga telah meriasnya dengan bayangan malam, jubah tebal membentang dihembus asap dari cerobong kain, dihembus nafas kemari, dan mengelarnya di telapak kota, Cintaku.Para penduduk telah pulas menganyam mimpi di ubun-ubunnya di tengah pohon-pohon kenari. Jiwa mereka mempercepatkan langkah mengejar negeri mimpi, Cintaku.Lelaki-lelaki longlai menggendong emas, dan tebing curam yang akan dilalui melemaskan lutut mereka. Mata mereka mengantuk kerana dililit kesulitan dan ketakutan. Mereka melemparkan tubuh ke tempat tidur sebagai tempat berlindung dari hantu-hantu yang menakutkan dan mengerikan, Cintaku.Hantu-hantu dari masa lalu berkeliaran di lembah-lembah. Jiwa para raja melintasi bukit-bukit. Fikiranku yang berhias kenangan menyingkap kekuatan bangsa Chaldea, kemegahan Arab.Di lorong-lorong gelap, jiwa-jiwa pencuri yang tegap berjalan, muncung-muncung nafsu ular berbisa muncul dari celah-celah benteng, dan rasa sakit berdengung kematian, muntah-muntah sepanjang jalan. Kenangan menyingkap tabir kelupaan dari mataku dan nampaklah Sodom yang menjijikkan, serta dosa-dosa Gomorah.Ranting-ranting berayun-ayun, Cintaku, dan desirnya bertemu dengan alunan anak sungai di lembah. Syair-syair Sulaiman, nada kecapi Daud dan lagu Ishak Al-Mausaili terngiang-ngiang di telinga kami.Jiwa anak-anak yang lapar di penginapan menggelupur, ibunya mengeluh di atas kamar kesedihan, dan kekecewaan telah jatuh dari langit. Mimpi-mimpi kebimbangan melanda hati yang lemah. Aku mendengar rintihan pahitnya.Semerbak bunga melambai seiring nafas pohon-pohon cedar. Terbawa angin sepoi-sepoi menuju perbukitan, harum itu mengisi jiwa dengan kasih sayang dan meniupkan kerinduan untuk terbang.Tetapi racun dari rawa-rawa jug berkelana mengepul bersama penyakit. Seperti panah rahsia yang tajam, racun itu telah menembusi perasaan dan meracuni udara.Tanpa kusedari matahari telah mengilaukan cahaya pagi, Cintaku, dan jari-jari timur yang lentik menimang mata-mata orang yang terlelap. Cahaya itu memaksa mereka untuk membuka daun jendela dan menyelak hati dan kemenangan. Desa-desa, yang sedang tertidur dalam damai dan tenang di pundak-pundak lembah, bangun, loceng-loceng berdenting memenuhi angkasa sebagai panggilan untuk mula berdoa. Dan dari gua-gua, gema-gema juga berdengung, seolah-olah seluruh alam sedang berdoa bersama-sama dengan khusyuknya. Anak-anak sapi telah keluar dari kandangnya, biri-biri dan kambing meninggalkan bangsalnya untuk menuai rumput yang berembun dan berkilatan cahaya. Penggembalanya mengikuti dari belakang sambil mengamatinya di balik lelalang. Di belakangnya lagi gadis-gadis bernyanyi seperti burung menyambut pagi.Kini tangan siang hari yang perkasa terbaring di atas kota. Tirai telah diselak dari jendela dan pintu pun terbuka. Mata yang penat dan wajah lesu para penjahit telah siap di tempat kerjanya. Mereka merasakan kematian telah melanggar batas kehidupan mereka, dan riak muka yang layu mempamerkan ketakutan dan kekecewaan. Di jalanan padat dengan jiwa-jiwa yang tamak dan tergesa-gesa, dan di mana-mana terdengar desingan besi, pusingan roda dan siulan angin. Kota telah menjadi arena pertempuran di mana yang kuat menindas yang lemah dan si kaya mengeksploitasi dan menguasai si miskin.Betapa indah hidup ini, Cintaku, seperti hati penyair yang penuh dengan cahaya dan kelembutan hati.Dan betapa kerasnya hidup ini, Cintaku, seperti dada penjahat, yang berdebar-debar kerana selalu merasa bimbang dan takut.~ Kahlil Gibran

Kala malam datang dan rasa kantuk membentangkan selimutnya di wajah bumi, aku bangun dan berjalan ke laut, “Laut tidak pernah tidur, dan dalam keterjagaannya itu laut menjadi penghibur bagi jiwa yang terjaga.”,Ketika aku sampai di pantai, kabus dari gunung menjuntaikan kakinya seperti selembar jilbab yang menghiasi wajah seorang gadis. Aku melihat ombak yang berdeburan. Aku mendengar puji-pujiannya kepada Tuhan dan bermeditasi di atas kekuatan abadi yang tersembunyi di dalam ombak-ombak itu - kekuatan yang lari bersama angin, mendaki gunung, tersenyum lewat bibir sang mawar dan menyanyi dengan desiran air yang mengalir di parit-parit.Lalu aku melihat tiga Putera Kegelapan duduk di atas sebongkah batu. Aku menghampirinya seolah-olah ada kekuatan yang menarikku tanpa aku dapat melawannya.Aku berhenti beberapa langkah dari Putera Kegelapan itu seakan-akan ada tenaga magis yang menahanku. Saat itu, salah satunya berdiri dan dengan suara yang seolah berasal dari dalam laut ia berkata:“Hidup tanpa cinta ibarat pohon yang tidak berbunga dan berbuah. Dan cinta tanpa keindahan seperti bunga tanpa aroma semerbak dan seperti buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah.”Putera kedua berkata dengan suara bergema seperti air terjun,”Hidup tanpa berjuang seperti empat musim yang kehilangan musim bunganya. Dan perjuangan tanpa hak seperti padang pasir yang tandus. Hidup, perjuangan dan hak adalah tiga dalam satu yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah.”Kemudian Putera ketiga membuka mulutnya seperti dentuman halilintar :“Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa akal seperti roh yang kebingungan. Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna.”Selanjutnya ketiga-tiganya berdiri dan berkata dengan suara yang menggerunkan sekali:‘Itulah anak-anak cinta,Buah dari perjuangan,Akibat dari kebebasan,Tiga manifestasi Tuhan,Dan Tuhan adalah ungkapandari alam yang bijaksana.’Saat itu diam melangut, hanya gemersik sayap-sayap yang tak nampak dan getaran tubuh-tubuh halus yang terus-menerus.Aku menutup mata dan mendengar gema yang baru saja berlalu. Ketika aku membuka mataku, aku tidak lagi melihat Putera-Putera Kegelapan itu, hanya laut yang dipeluk halimunan. Aku duduk, tidak memandang apa-apa pun kecuali asap dupa yang menggulung ke syurga.~ Kahlil Gibran ~
Dua Keinginan - Kahlil Gibran

Di keheningan malam, Sang Maut turun atas hadrat Tuhan menuju ke bumi. Ia terbang melayang-layang di atas sebuah kota dan mengamati seluruh penghuni dengan tatapan matanya. Ia menyaksikan jiwa-jiwa yang melayang-layang dengan sayap-sayap mereka, dan orang-orang yang terlena di dalam kekuasaan Sang Lelap.Ketika rembulan tersungkur di kaki langit, dan kota itu berubah warna menjadi hitam kepekatan, Sang Maut berjalan dengan langkah tenang di celah-celah kediaman - berhati-hati tidak menyentuh apa-apa pun - sehingga tiba di sebuah istana. Ia masuk melalui pagar besi berpaku tanpa sebarang halangan dan berdiri di sisi sebuah ranjang , dan tika ia menyentuh dahi si lena, lelaki itu membuka kelopak matanya dan memandang dengan penuh ketakutan.Melihat bayangan Sang Maut di hadapannya, dia menjerit dengan suara ketakutan bercampur aduk kemarahan, “Pergilah kau dariku, mimpi yang mengerikan! Pergilah engkau makhluk jahat! Siapakah engkau ini? Dan bagaimana mungkin kau memasuki istana ini? Apa yang kau inginkan? Tinggalkan rumah ini dengan segera! Ingatlah, akulah tuan rumah ini. Nyahlah kau, kalau tidak, kupanggil para hamba suruhanku dan para pengawalku untuk mencincangmu menjadi kepingan!”Kemudian Maut berkata dengan suara lembut, tapi sangat menakutkan, “Akulah kematian, berdiri dan tunduklah padaku.”Dan si lelaki itu menjawab, “Apa yang kau inginkan dariku sekarang, dan benda apa yang kau cari? Kenapa kau datang ketika urusanku belum selesai? Apa yang kau inginkan dari orang kaya berkuasa seperti aku? Pergilah sana, carilah orang-orang yang lemah, dan ambillah dia! Aku ngeri melihat taring-taringmu yang berdarah dan wajahmu yang bengis, dan mataku sakit menatap sayap-sayapmu yang menjijikkan dan tubuhmu yang meloyakan.”Namun selepas tersedar, dia menambah dengan ketakutan, “Tidak, tidak, Maut yang pengampun, jangan pedulikan apa yang telah kukatakan, kerana rasa takut membuat diriku mengucapkan kata-kata yang sesungguhnya terlarang. Maka ambillah longgokan emasku semahumu atau nyawa salah seorang dari hamba-hambaku, dan tinggalkanlah diriku… Aku masih mempunyai urusan kehidupan yang belum selesai dan berhutang emas dengan orang. Di atas laut aku memiliki kapal yang belum kembali ke pelabuhan, permintaanku..jangan ambil nyawaku… Ambillah olehmu barang yang kau inginkan dan tinggalkanlah daku. Aku punya perempuan simpanan yang luarbiasa cantiknya untuk kau pilih, Kematian. Dengarlah lagi : Aku punya seorang putera tunggal yang kusayangi, dialah sumber kegembiraan hidupku. Kutawarkan dia juga sebagai galang ganti, tapi nyawaku jangan kau cabut dan tinggalkan diriku sendirian.”Sang Maut itu mengeruh,”Engkau tidak kaya tapi orang miskin yang tak sedar diri.” Kemudian Maut mengambil tangan orang hina itu, mencabut nyawanya, dan memberikannya kepada para malaikat di langit untuk menghukumnya.Dan Maut berjalan perlahan di antara setinggan orang-orang miskin hingga ia mencapai rumah paling daif yang ia temukan. Ia masuk dan mendekati ranjang di mana tidur seorang pemuda dengan kelelapan yang damai. Maut menyentuh matanya, anak muda itu pun terjaga. Dan ketika melihat Sang Maut berdiri di sampingnya, ia berkata dengan suara penuh cinta dan harapan, “Aku di sini, wahai Sang Maut yang cantik. Sambutlah rohku, kerana kaulah harapan impianku. Peluklah diriku, kekasih jiwaku, kerana kau sangat penyayang dan tak kan meninggalkan diriku di sini. Kaulah utusan Ilahi, kaulah tangan kanan kebenaran. Bawalah daku pada Ilahi. Jangan tinggalkan daku di sini.”“Aku telah memanggil dan merayumu berulang kali, namun kau tak jua datang. Tapi kini kau telah mendengar suaraku, kerana itu jangan kecewakan cintaku dengan menjauhi diri. Peluklah rohku, Sang Maut yang dikasihi.”Kemudian Sang Maut meletakkan jari-jari lembutnya ke atas bibir yang bergetar itu, mencabut nyawanya, dan menaruh roh itu di bawah perlindungan sayap-sayapnya.Ketika ia naik kembali ke langit, Maut menoleh ke belakang — ke dunia - dan dalam bisikan amaran ia berkata, “Hanya mereka di dunia yang mencari Keabadianlah yang sampai ke Keabadian itu.”(Dari ‘Dam’ah Wa Ibtisamah’ -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)~ Kahlil Gibran ~
Khalil Gibran 4
BANGSA
Manusia terbahagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah airku adalah alam semesta. Aku warganegara dunia kemanusiaan.
KESENANGAN
Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya. Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama.Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan;
WARISAN
Manusia yang memperoleh kekayaannya oleh kerana warisan, membangun istananya dengan yang orang-orang miskin yang lemah.
RESAH HATI
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisamemperolehinya kembali?
JIWA
Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan kerana alasan duniawi dan dipisahkan di hujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan.
LUAHAN
Setitiss airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan… Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan…dari aku hidup menjemukan dan putus asa.
LAGU KEINDAHAN
Jika kamu menyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kamu akan didengari.DIRIDirimu terdiri dari dua; satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi membayangkan bahawa orang lain mengetahui ia.
TEMAN MENANGIS
Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.
PEMAHAMAN DIRI
Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.HATI LELAKIRamai wanita yang meminjam hati laki-laki; tapi sangat sedikit yang mampu memilikinya.PENULISKebanyakan penulis menampal fikiran-fikiran mereka yang tidak karuan dengan bahan tampalan daripada kamus.
HARTA BENDA
Harta benda yang tak punya batas, membunuh manusia perlahan dengan kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka jiwanya.
OBOR HATI
Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan mencampakkannya dalam abu.KESEPIANKesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah dan menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam.
KEABADIAN PANTAI
Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, Air pasang bakal menghapus jejakku. Dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi
MEMAHAMI TEMAN
Jika kamu tidak memahami teman kamu dalam semua keadaan, maka kamu tidak akan pernah memahaminya sampai bila-bila.MANUSIA SAMAJika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka.
MENCINTAI
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.
CERMIN DIRI
Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu,kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata,Aku cinta kamu.Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku
KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri.
KEBENARAN
Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya.
NYANYIAN PANTAI
Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?

Khalil Gibran 3

CINTA
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
CINTA
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
CINTA
Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
CINTA
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.CINTAJika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang
ATAS NAMA CINTA
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.
CINTA YANG BERLALU
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.CINTA LELAKISetiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.
TAKDIR CINTA
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau.Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
CINTA PERTAMA
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik, kepahitan yang penuh misteri.
LAFAZ CINTA
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
LAFAZ CINTA
Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.
KALIMAH CINTA
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya
CINTA DAN AIRMATA
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa.
WANITA
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.
Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.PENYIKSAANPenyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesedaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya.
KATA-KATA
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya.
BICARA WANITA
Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.KESEDARANAku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.
ILMU DAN AGAMA
Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.NILAI BURUKAlangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
MENUAI CINTA
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
KEHIDUPAN
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.
KERJA
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.
SELAMATKAN AKU
Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.
Khalil Gibran 1
SIKAP MANUSIA
Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain.
DUA HATI
Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.
HUTANG KEHIDUPAN
Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan.
INSPIRASI
Inspirasi akan selalu bernyanyi; kerana inspirasi tidak pernah menjelaskan.POHONPohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan menjadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita.
FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cintaKERJABekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri,dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu ? Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.
LAGU GEMBIRA
Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira.
KEBEBASAN
Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.”Kujawab,”Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”
ORANG TERPUJI
Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah.
BERJALAN SEIRINGAN
Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Kerana aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.
Khalil Gibran....
SUARA KEHIDUPANKU
Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu.KEINDAHAN KEHIDUPANKeindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian; adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu.RUMAHRumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal layar.PUISIPuisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum.NILAINilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.PENDERITAANPenderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri - ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara.SAHABATSahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.

Khalil Gibran

KATA TERINDAHKata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’, dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.SAHABAT SEJATITidak ada sahabat sejati yang ada hanya kepentingan.PERSAHABATANPersahabatan itu adalah tanggungjawaban yang manis, bukannya peluang.SULUH HIDUPTuhan telah memasang suluh dalam hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan;berdosalah mereka yang mematikan suluh itu dan menguburkannya ke dalam abu.PENYAIRPenyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata.Penyair adalah adunan kegembiraan dan kepedihan dan ketakjuban, dengan sedikit kamus.Penyair adalah raja yang tak bertakhta, yang duduk di dalam abu istananya dan cuba membangun khayalan daripada abu itu.Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya.

Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
Kamis, 19 Juni 2008

Membongkar Nalar Intelektual


Oleh : a_dHie

"Cogito Ergo Sum " (Aku ada karena aku berfikir) suatu ungkapan Filosuf ulung Renedescartes yang sudah tidak asing lagi kita kenal tentang eksistensi kita sebagai Hayawanun Nathiq. Karena bagaimana pun juga peranan berfikir sangat kental dengan aktivitas kita sehari-hari, konsekwensi kita sebagai mahluk hidup tidak akan luput dengan yang namanya "masalah", dengan masalah kita akan dihantarkan pada kedewasaan, dengan masalah pula kita akan dihantarkan pada keterpurukan, semuanya akan kembali kepada bagaimana kita mampu membuat suatu managemen konflik. Dan tentunya semua itu tidak lepas dari proses berfikir. Dan peranan ilmu logika (Ilmu Mantiq) akan memberikan sumbangsih dalam pencapaian proses berfikir bijak.
Berfikir tektualitas (Normativitas) dan kontekstualitas (Historisitas) merupakan metodologis berfikir secara global dalam memahami suatu objek fakir. Keduanya memiliki sifat yang saling bertentangan,Tekstualitas akan menciptakan budaya taklid sedangkan Kontekstualitas akan menciptakan budaya rasionalism. Namun bila kita mampu menggabungkannya, maka kita telah melakukan proses berfikir bijak, dan itulah yang semestinya menjadi suatu paradigma berfikir seorang mahasiswa khususnya mahasiswa STAT yang sedang gencar digalakan budaya taklid oleh suatu komunitas secara "Under Gruound", yang hanya menjadikan paradigma berfikir kita stagnan, karena kita hanya dituntut untuk menelan mentah-mentah segala pengetahuan yang kita terima tanpa menelaahnya, dengan berfikir bijak kita akan mampu menjauhkan budaya berfikir rasionalisme yang hanya mengedepankan akal semata tanpa merujuk pada sebuah pedoman hidup (Al-Qur'an) yang bersifat Axioma & fundament.
Berfikir bijak akan menciptakan suatu hubungan mesra antara mahasiswa dengan kajian yang bersifat ilmiah secara empiric bukan hanya sekedar teoritis. Yang hanya mematahkan lawannya dengan suatu konsep dalil syara' (kesepakatan ulama) ataupun ayat qathi' yang notabene nya hanya menghegemoni pemikiran kita untuk menelannya secara mentah-mentah dan perlahan-lahan budaya taklid akan tercipta kembali.
Untuk memahami lebih jauh paradigma berfikir, penulis menyelipkan suatu kutipan dari buku `Ilmu Mantiq" tentang Mazahab berfikir
1. Empiricsm (Mazhab Tajribi) ; pengetahuan yang berdasasrkan pada potensi indra lahir semata dalam menelaah objek fakir( Pengetahuan Indra)
2. Rasionalism (madzhab Aqli) ; pengetahaun yang didasarkan pada penggunaan potensi akal semata dalam memahami, meangkaji,menetapkan dan menelaah objek fikir (Pengetahuan Rasional).
3. Cristism (Mazhab nagdhi) ; gabungan antara Empiricsm dan Rasionalism.
4. Mysticism (Mazhab Shufy) ; pemikiran yang didasarkan pada penggunaan potensi nurani dan intuisi (Pengetahuan mistik).
Untuk mengantisipasi dan menghindari Kesalahan berfikir penulis mengutip sebab-sebab itu dalam buku Mantiq
a. Menganggap mudah dalam mengajukan proposisi, tidak teliti dan hati-hati.
b. Membangga-banggakan kemampuan berfikir dan pendapat dirinya sendiri.
c. Mengikuti kecenderungan hawa nafsu.
Penulis menganalisis ke-3 penyebab ini kerap kali muncul dalam frame of thinking mahasiswa, dengan "Truth Of Claim" yang menjadi senjata ampuh dalam mematahkan lawan diskusi.
Dan jauh dari nilai - nilai berfikir bijak, Penulis mendeskripsikan berfikir bijak dengan skema: Session, Persepsi --Memori-Proses berfikir
Dengan skema seperti ini kita akan mampu mengolah dan menganalisis segala informasi keilmuan yang diperoleh, bukan hanya sebatas menerima suatu pendapat yang hanya bersifat relatif. Dan perlu diketahui Ayat Al-qur'an itu bersifat Mutlaq, akan tetapi dalam tataran penafsiran hanya bersifat relatif. Itu hanya sebuah proses ijtihad yang dilakukan ulama, dengan segala keterbatasan yang dimilikmya, sehingga mereka sering mengakhiri suatu pendapatnya dengan "Wallahu 'Alam Bishowab" karena mereka tidak pernah menganggap pendapatnya yang paling benar, dan memberikan peluang kepada kita untuk menelaahnya bukan hanya sebatas menerima tanpa proses analisis.

Melacak Akar Epistemologi

Oleh : A_dHie

Berfikir merupakan perbedaan yang prinsipil antara manusia dengan hewan, eksistensi fungsionalisasi akal dapat meningkatkan derajat dan status keberadaan manusia dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa kegiatan berfikir merupakan proses mensyukuri nikmat Allah, konsekwensi logisnya berfikir merupakan sesuatu yang bernilai ibadah, apalagi jelas dikatakan dalam Q.S.Al-Alaq ayat 1-5 bahwa esensi dari ayat tersebut kita diperintahkan untuk memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah mengecam orang-orang yang merasa establis(mapan/cukup) dengan ilmu yang diperolehnya dan orang­orang yang taklid karena secara tidak langsung is sudah mengingkari potensi nalar yang dikaruniakan Allah SWT) untuk mengkaji ayat-ayat kauniyah dan qur'aniyyah. Keistimewaan Al-qur'an bukan hanya menyerukan untuk berfikir akan tetapi Al-qur'anpun menjelaskan metodologis serta teknis penggunaan akal.
Penulis menganalisis bahwa kita sering terjebak dalam keterkungkungan rasa takut yang teramat, maka secara alamiah pola pikir kita akan didominasi oleh rasa takut, dan akhirnya ide-ide hanya mengendap dan berkecambuk dalam diri kita. Apakah anda merasa tentram ketika dalam pikiran anda bermunculan berbagai pertanyaan-pertanyaan sedangkan anda tidak mampu menguasai diri anda dan tidak ada sedikit keberanianpun untuk mengungkapkannya? Lantas bagaimana kita dapat merubah paradigma berfikir kita menjadi kritis? Hidup ini tidak lain hanyalah sebuah pilihan-pilihan, apakah kita akan terus menerus terkungkung dalam ketakutan ataukah kita akan bangkit melawannya?
Diri kita tak lain hanyalah perpaduan antara wujud jasmani dan rohani. Kita tidak mungkin memahami pikiran seseorang kalau tidak diwujudkan dalam bentuk ucapan, tulisan dan isyarat. Isyarat merupakan perkataan yang dipadatkan. Pikiran dan perkataan merupakan sesuatu yang identik, tidak berbeda sate sama lainnya. Pikiran adalah perkataan dan perkataan adalah pikiran. Angan-angan, khayalan, adalah pikiran yang berkecambuk dalam dada dan kepalo. kita tidak lain hanyalah bisikan-bisikan kata yang amat lembut. Dan pengetahuan kita pun tidak lain hanyalah informasi-informasi proposisi­proposisi (susunan kata yang memuat pemikiran). Dalam aktivitas berfikir kita selalu membandingkan, menganalisis, serta menghubungkan proposisi-proposisi yang satu dengan yang lainnya.
Sistem berfikir dalam probabilitas (Kebenaran sementara) penulis adalah berproses dari tahapan Session (hal-hal yang terjadi) -o Persepsi (hal-hal yang ditangkap/diperoleh) -Memory(­pesan yang disimpan) -- Proses Berfikir. Dan itulah yang seharusnya menjadi pola pikir seorang mahasiswa. karena bagaimanapun ketika kita hanya berhenti pada tahapan memory, maka kita tak ada bedanya dengan masyarakat awam. Dan informasi yang kita peroleh hanya sebatas pengetahuan b„ kanlah ilmu. Perlu difahami bahwa pengetahun dan ilmu itu memiliki perbedaan yang fundament. Pengetahuan(Knowledge) adalah hasil dari aktivitas mengetahui (menagkap sesuatu tanpa ada keraguan), sedangkan ilmu (Science) menghendaki penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan. Contoh kongkrit ; Si Buyung mengetahui bahwa pelampung kailnya (gabus)selalu terapung di air, is akan membantah jika dikatakan bahwa pelampung (gabusnya) tenggelam di air. Ini merupakan pengetahuan (Knowledge). Namun, ketika Buyung mengetahui hukum kausalitas (sebab akibat) dari kejadian tersebut dengan mengatakan bahwa berat jenis pelampung lebih kecil daripada berat jenis air, sehingga pelampungnya selalu terapung. Maka hal itu merupakan suatu ilmu (Science) baginya.
Untuk kesekian kalinya penulis mengungkapkan bahwa hidup ini adalah pilihan (diam atau bergerak). Kapan kita akan mulai merintis daya kritis kita,apakah kita akan membiarkan ketakutan menggerogoti mental kita.penulis teringat dengan analisis para ilmuwan tentang ketakutan; "Semakin besar ketakutan = semakin sedikit ide diutarakan = semakin sedikit ide didapatkan = semaldn besar ketakutan", ketakutan ini layaknya lingkaran tak berujung yang hanya akan menghantarkan kita pada keterpurukan intelektual,emosional dan spiritual. Dan secara tidak langsung kita telah mengkufuri nikmat yang telah dikaruniakan Allah SWT. Semoga kita tidak termasuk kepada orang-orang yang mengkufiri Nikmat-Nya.
Wallahu A’Lam Bissawaab...