More Goodies @ NackVision M@jeli$ sOCrates: Kekuatan Berfikir <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7640796665781499127\x26blogName\x3dM@jeli$+sOCrates\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://majelissocrates.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://majelissocrates.blogspot.com/\x26vt\x3d-8202504170161411585', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>
Rabu, 18 Juni 2008

Kekuatan Berfikir

KEKUATAN BERFIKIR
Oleh : A_ dhie



“ Apapun yang Anda lakukan, atau ingin anda lakukan, mulailah!!!keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban didalamnya “ ( Goethe ).

Otak anda sebenarnya mempunyai potensi yang sama dengan seorang ilmuan
(Albert Einstein) yang konon katanya memiliki otak yang brilian, buktinya, kita semua dilahirkan dengan rasa yang serba ingin tahu tentang berbagai hal, bila anda perhatikan seorang bayi ketika memaionkan sebuah mainanya, ia akan membolak – balik dan meneliti secara seksama mainannya itu, dari segala sudut hingga keseluruhan, dalam proses seperti ini dikatakan sebagai belajar secara menyeluruh ( Global learning ), global lerning merupakan cara yang alamiah dan efektif yang dimiliki seorang manusia untuk mempelajari sesuatu, otak anak yang berusia enam sampai tujuh tahun itu sangat mudah untuk menyerap segala pelajaran dan mengerti segala aktifitas yang terjadi dilingkunganya. oleh karenanya, diperlukan rangsangan positif untuk mendidik seoang anak.
Pada tahun 1982, Jack Canfield seorang pakar masalah kepercayaan diri menyatakan bahwa seorang anak rata – rata menerima 460 komentar negative atau kritik dan menerima 75 komentar positif atau dukungan setiap hari. Jadi, komentar negative enam kali lebih banyak dibanding komentar positif. Fenomena seperti ini sering kali terjadi di lingkungan masyarakat kita, seorang anak disuguhi dengan hal – hal yang negative yang membuat potensi otak mereka terhambat dan melemah, karena otak anak hingga usia enam sampai tujuh tahun seperi spons, menyerap fakta – fakta, sifat – sifat fisik dan kerumitan bahasa. Yang kesemuanya itu dapat membantu proses pembentukan karakter seorang anak. Ketika seorang anak berkreasi dan beraktivitas, kita jangan mencegahnya, karena itu merupakan suatu proses belajar dan pencarian tentang suatu hal secara komprehensip. Dan otak anak pun bekerja. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks dan merupakan organ yang sangat berkembang sehingga dapat mempelajari dirinya sendiri.
Otak mempunyai tiga bagian dasar ; batang (otak reptil), sisitem limbic (otak mamalia), dan neokorteks. Dr. Paul Maclean menyebutnya “Otak Triune “ karena terdiri dari tiga bagian, yang masing – masing berkembang dalam waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi kita dan memiliki struktur saraf tertentu yang mengatur tugas – tugas yang harus dilakukan. Pada otak batang (reptile) merupakan bagian kecerdasan terendah yang mempunyai unsure yang sama dengan reptilian. Bagian ini hanya berfungsi motor sensor yang berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan mengembangkan spesies (poses reproduksi ), perhatianya hanya pada makanan, tempat tinggal, reproduksi dan mempertahankan wilayah, sifat ini juga terdapat pada seokor reptilian ataupun hewan yang memiliki prinsip “hidup untuk makan”, bukanya makan untuk hidup. Seorang manusia haruslah memiliki prinsip makan untuk hidup bukanlah sebaliknya.
Disekeliling otak reptile ini terdapat system limbic (otak mamlia) yang teletak dibagian tengah dari otak anda. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif, pada bagian ini menyimpan perasaan, emosional, pengalaman, memori anda serta kemampuan belajar. Selain itupun bagian ini juga berfungsi mengendalikan bioritme anda seperti pola tidur. Detak jantung, tekanan darah, metabolisme, gairah seksual, serta system kekebalan. Segalka kejadian yang terjadi pada diri anda akan terekam oleh komponen ini, system merupakan bagian yang terpenting dalam mempertahankan hidup, karena otak mengendalikan emosi dan funsi tubuh anda. System limbic adalah panel control pertama yang yang menggunakan informasi dari indera penglihatan, pendengaran, dan sensi tubuh, dan indera peraba dan pencium sebagai input nya yang kemudian didsistribusikan kepada bagian pemikiran dalam otak anda yang disebut neokorteks. Neokorteks terbungkus disekitar bagian atas dan sisi – sisi system limbic yang membentuk 80 % dai seluruh materi otak anda, bagian ini merupakan tempat bersemayamnya kecerdasan seta mengatur pesan – pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, dan sensi tubuh. Prosesnya, dapat berupa penalaran, berfikir secara intelektual, pembuatan keputusan, pilaku waras, bahasa, kendali motorik sadar, dan ideasi (penciptaan gagasan) nonverbal.bagian ini merupakan pendukung dan pendobrak potensi otak (kecerdasan) anda yang terpendam. Dan untuk melatih ini diperlukan suatu proses belajar dan kreativitas, karean dengan ini, otak kita akan menagalami suatu pelatihan secara empiris.
Masalah kecerdasan yang dimiliki oleh manusia pernah diteliti oleh seorang Psikolog yang bernama Dr. Howard Gardner, ia mengidentifikasi bahwa kecerdasan yang dimiliki sorang manusia itu berkisar pada kecerdasan linguistic, matematika, visual / spasial, kinestetika / perasa, musical, interpersonal, dan intuisi ( kemampuan untuk menerima dan menyadari informasi yang tidak bias diterima oleh kelima panca indra). Kecerdasan intuisi ini merupakan kecerdasan yang paling tinggi yang iasanya dimiliki oleh anak yang berusia empat hingga tujuh tahun, akan tetapi kecerdasan ini seringkali terhambat dan dihentikan oleh lingkungan ataupun keluarga, karena memang kecerdasan ini bersifat irasional, orang hanya berpikir bahwa ituisi ini dapat menghalangi pemikiran rasional, padahal kenyataanya intuisi seiring dengan pemikiran yang rasional, dan tidak dapat berfungsi tanpa adanya pemikiran rasional. Kita bisa lihat ketika seorang anak berperilaku aneh yang mungkin tidak bisa diterima oleh pemikiran logis kita, dalam kenyataanya ini merupakan kreasi seorang anak yang bisa menumbuh kembangkan bakat dan keativitasnya, dalam hal ini otak kiri seorang anak sedang bekerja, karena kerja otak kiri ini bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional dan merupakan proses berfikir yang teratur. Walaupun berfikir berdasarkan realitas, otak kiri ini dapat menafsirkan secara abstrak dan sumbolis, dan berfikir sesuai tugas – tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi, auditorial, menempatkan detail, fakta, fonetik serta simbolisme. Sedangkan cara berfikir otak kanan ini bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistic. Cara berfikirnya bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasan, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Keduanya sangatlah penting bagi kita, bila kita mampu menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri, maka kita akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi otak kita, karena kita sadar akan fungsi kedua belah otak kita. Bidang – bidang pendidikan, bisnis, dan sains lebih cenderung pada otak kiri, bila kita melakukan hal yang harusnya dikerjakan oleh otak kiri, sedangkan kita malah menggunakan otak kanan kita, maka akan terjadi ketidak seimbangan dan dapat mengakibatkan stress dan kesehatan mental serta fisik yang buruk. Untuk menyeimbangkanya, contoh secara empirisnya ketika diri kiota belajar (otak kiri) kemudia sambil mendengarkan musik – musik instrumental ( otak kanan), maka akan lebih mudah menyerap suatu pelajaran yang akan mendukung pengolahan potensi yang dimiliki kita. Dan juga dengan emosi yang positif akan mendorong pada kekuatan otak, yang akan mengarah pada keberhasilan yang mengarah pada kehormatan diri yang lebih tinggi, misalnya dengan dorongan positif yang diberikan serta model (modeling) yang kita anut dan ikuti, seperti pada ilmuwan ( Albert Eintein, Ibu Rusdy, Da Vinci dll) akan memotivasi kita bahwa kitapun mampu seperti mereka, karena susunan otak kita sama dengan mereka, hanya mungkin keinginan yang kuat pada diri kita yang kurang serta lingkungan sekitar yang kurang mendukung kita. Karena emosi positif akan meningkatkan kekuatan otak, keberhasilan, serta kehormatan diri. Dan kita pun harus selalu ingat bahwa kegagalan dapat membawa pada suatu keberhasilan, banyak para ilmuwan – ilmuwan terkemuka yang mengalami suatu kegagalan yang tak terhitung lagi, akan tatapi mereka akhirnya dapat meraih suatu keberhasilan, dan tak asing lagi seorang ilmuwan Alexander Graham Bell yang menemukan mesin uap, ia meraih kesuksesanya melalui proses yang penuh kegagalan dan rintangan, malah mencapai percobaan sebanyak 99 kali, akan tetapi gagal, dan akhirnya pada percobaan yang ke 100 ia berhasil, ini menandakan bahwa suatu kegagalan dapat membawa keberhasilan, dan percaya diri yang tanpa patah semangat akan menghantarkan kita pada suatu keberhasilan.
Sebenarnya, keadaan psikologis sesorang kebanyakan hanya memimpikan suatu keberhasilan tanpa melakukan suatu proses untuk menggapainya. Jadi, antara keinginan dan usaha itu tidak seimbang sehingga akan mendapatkan suatu kegagalan, dan sikap yang mudah menyerah dan pesimis yang menjadikan penghambat bagi pencapaian suatu keinginan. Harusnya, mereka bisa mengkondisikan keadaan dirinya dan lingkunganya. Mereka harus membayangkan saat dirinya mencapai suatu keberhasilan, agar dapat menjadi suatu motivasi yang positif.
Bila sekarang kita belum melakukan hal – hal yang bersifat positif yang dapat meningkatkan daya kreativitas kita dan pengolahan otak kita. Maka, mulailah dari sekarang!!! Karena segala keberhasilan itu bisa diraih dengan usaha, percaya diri, do’a dan selalu baca, baca dan baca. Agar potensi yang terpendam dalam diri kita dapat terlatih dan muncul, untuk menciptakan hal – hal yang baru yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Saya yakin anda bisa melakukanya.

Wallahu A’lam Bisshawab…..