STATEMENT DESTRUKSI KONSTALASI UKHUWWAH ISLAMIYYAH
Oleh : Kader Egaliterian Islam
”Truth Of Claim” merupakan senjata ampuh destruksi ukhuwwah islamiyyah. Pasalnya, statement ini merupakan borok kausal terjadinya perpecahan dalam tubuh umat islam, polemik antara sunni syi’ah, kaum fundamentalis dan liberalis merupakan sebagian kecil polemik yang menjadi animo dikalangan masyarakat. Sebenarnya diversitas yang terjadi antar faksi ini berkutik pada hal furuiyyah atau fiqh, divergensi kontradiksi ini sudah pada tingkatan grasroot, yang akhirnya dijadikan dinding pembatas yang menjadi kausal kontroversi.
Dalam moment maulid ini, semestinya dijadikan sebagai kerangka refleksi atas perjuangan Nabi Muhammad SAW yang telah mendivergensikan ajaran islam hingga sampai pada kita,dan Nabi selalu mengajarkan kepada ummatnya untuk bersikap egaliter, meskipun pada orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Apalagi terhadap ummat islam sendiri yang hanya berbeda interpretasi terhadap konsep islam dalam hal furuiyyah. Toh kita tidak pernah tahu siapa sebenarnya yang paling benar dimata Allah SWT, apakah kaum fundamentalis ataukah kaum liberalis yang akan masuk surga? Itu semua menjadi otoritas Allah. Sikap ”Truth Of Claim” yang selalu terlontar diantara keduanya merupakan desakralisasi terhadap Sang Khaliq,artinya mereka merasa paling sempurna dan interpretasi yang diyakininya merupakan hal yang absolut dan tak terbantahkan.
”EGALITER” adalah kata yang pantas sebagai resolusi dari polemik ini, kaum salafi meyakini ”maulid” sebagai sebagian kosep islam, selama konsep ini tidak mendestruksi konstalasi keimanan,sedangkan bagi faksi lain yang memiliki asumsi yang berbeda,maka tradisi ini sebagai kerangka empowerment basis islam. Dan borok ”Truth Of Claim” (Merasa paling benar) lah yang mesti dihindari. Bila semua faksi-faksi mampu menyadari diversitas ini, maka ”INTEGRALITAS” dalam tubuh umat islam akan semakin kokoh, dan akan mendekontruksi dinding pembatas sehingga akan meminimalisir pertikaian. Sehingga islam benar-benar Rahmatan Lil A’lamiin....
”Truth Of Claim” merupakan senjata ampuh destruksi ukhuwwah islamiyyah. Pasalnya, statement ini merupakan borok kausal terjadinya perpecahan dalam tubuh umat islam, polemik antara sunni syi’ah, kaum fundamentalis dan liberalis merupakan sebagian kecil polemik yang menjadi animo dikalangan masyarakat. Sebenarnya diversitas yang terjadi antar faksi ini berkutik pada hal furuiyyah atau fiqh, divergensi kontradiksi ini sudah pada tingkatan grasroot, yang akhirnya dijadikan dinding pembatas yang menjadi kausal kontroversi.
Dalam moment maulid ini, semestinya dijadikan sebagai kerangka refleksi atas perjuangan Nabi Muhammad SAW yang telah mendivergensikan ajaran islam hingga sampai pada kita,dan Nabi selalu mengajarkan kepada ummatnya untuk bersikap egaliter, meskipun pada orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Apalagi terhadap ummat islam sendiri yang hanya berbeda interpretasi terhadap konsep islam dalam hal furuiyyah. Toh kita tidak pernah tahu siapa sebenarnya yang paling benar dimata Allah SWT, apakah kaum fundamentalis ataukah kaum liberalis yang akan masuk surga? Itu semua menjadi otoritas Allah. Sikap ”Truth Of Claim” yang selalu terlontar diantara keduanya merupakan desakralisasi terhadap Sang Khaliq,artinya mereka merasa paling sempurna dan interpretasi yang diyakininya merupakan hal yang absolut dan tak terbantahkan.
”EGALITER” adalah kata yang pantas sebagai resolusi dari polemik ini, kaum salafi meyakini ”maulid” sebagai sebagian kosep islam, selama konsep ini tidak mendestruksi konstalasi keimanan,sedangkan bagi faksi lain yang memiliki asumsi yang berbeda,maka tradisi ini sebagai kerangka empowerment basis islam. Dan borok ”Truth Of Claim” (Merasa paling benar) lah yang mesti dihindari. Bila semua faksi-faksi mampu menyadari diversitas ini, maka ”INTEGRALITAS” dalam tubuh umat islam akan semakin kokoh, dan akan mendekontruksi dinding pembatas sehingga akan meminimalisir pertikaian. Sehingga islam benar-benar Rahmatan Lil A’lamiin....
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home